MOTIVASI BELAJAR
Setelah mempelajari materi ini, melalui
kajian bahan bacaan, tanya jawab dan diskusi dengan dosen serta teman-teman
sekelas, anda diharapkan mampu :
1. Merumuskan dengan kata-kata sendiri
pengertian motivasi
2. Mengidentifikasi jenis motivasi belajar
siswa
3. Mengupayakan peningkatan motivasi belajar
siswa
Latar Belakang
Pak Ahmad adalah guru SMP dan
menjadi wali kelas IX sebuah SMP di kota B.Ia memiliki catatan tentang perilaku
belajar siswa SMP.Catatan tersebut merupakan hasil pengamatan, wawancara dengan
siswa dan orang tua serta kutipan hasil belajar dari guru lain.
Dari catatan tersebut, Pak Ahmad menarik kesimpulan
sementara sebagai berikut. Pertama ,
ada siswa yang tampak segan belajar, karena tidak mengetahui kegunaan mata pelajaran
sekolah.Hasil belajar siswa tersebut tergolong rendah.Setelah guru member
informasi tentang kegunaan mata pelajaran, siswa tersebut mengubah perilaku
belajarnya.Siswa tampak rajin, memusatkan perhatian pada pelajaran, dan pada
akhir semester hasil belajarnya tergolong baik. Kedua, ada siswa yang tampak segan belajar, karena urusan pergaulan
dengan teman sekelasnya, dan urusan dengan keluarganya.Hasil belajar siswa
tersebut menurun menjadi sedang.Setelah guru menghubungi teman sekolah dan
keluarga siswa tersebut, siswa tersebut merubah perilaku belajarnya.Siswa
tersebut tampak belajar dengan penuh semangat.Hasil belajarnya menjadi sangat
baik. Ketiga, ada siswa yang rajin
dan bersemangat belajar
tinggi.Padahal siswa tersebut juga mengalami keadaan yang mengganggu
konsentrasi belajar.Ia menggunakan kesempatan belajar dengan baik, seperti
belajar di perpustakaan, dan sumber belajar lain.Hasil belajarnya sangat baik,
karena bersemangat belajar tinggi.
Dari catatan pengalaman guru
tersebut, tampaknya guru perlu memperhatikan kondisi ekstern belajar dan
kondisi intern siswa yang belajar.
A.
MOTIVASI DAN PENTINGNYA MOTIVASI
Ketiga peristiwa tersebut di atas menunjukkan peranan siswa
dan guru dalam kegiatan belajar. Peristiwa pertama,
siswa segan belajar, karena tidak mengetahui kegunaan mata pelajaran di
sekolah.Siswa ini bermptivasi rendah, karena kurang memperoleh
informasi.Peristiwa kedua, motivasi
belajar siswa mwnurun karena gangguan ekstern belajar.Pada kedua peristiwa
tersebut , motivasi belajar siswa menjadi lebih baik, setelah guru mengubah
kondisi ekstern belajar siswa. Peristiwa ketiga,
siswa memiliki motivasi belajar tingg.Walaupun guru tidak membantu siswa,
tetrapi siswa mampu mengatasi gangguan dan hambatan belajarnya.
1.
Pengertian Motivasi
Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi
penggerak belajar.Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber.Timbul
pertanyaan-pertanyaan seperti (i) kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar
siswa, (ii) berapa lama kekuatan tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar, dan
(iii) dapatkah kekuatan tersebut dipelihara ?
Ada
ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong
terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar.Motivasi dipandang sebagai
dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk
perilaku belajar.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan,
(ii) dorongan, dan (iii) tujuan.Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada
ketidak seimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan Dorongan
merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau
pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan
inti motivasi. Tjuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu.Tujuan
tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar.
2.
Pentingnya Motivasi dalam Belajar
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut : (1) Menyadarkan kedudukan
pada awal belajar, proses, dan hasil akhir, (2) Menginformasikan tentang
kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya, (3) Mengarahkan
kegiatan belajar, (4) Membesarkan semangat belajar, (5) Menyadarkan tentang
adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja ( disela-selanya adalah
istirahat atau bermain ) yang berkesinambungan ; individu dilatih untuk
menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.
Motivasi belajar juga perlu diketahui oleh seorang
guru.Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermamfaat
bagi guru, yakni, (1) Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat
siswa untuk belajar sampai berhasil; (2) Mengetahui dan memahami motivasi
belajar siswa di kelas bermacam-ragam, (3) Meningkatkan dan menyadarkan guru
untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran, (4) Memberi peluang guru
untuk “ unjuk kerja “ rekayasa pedagogis.
Tugas
guru adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil. Tantangan
profesionalnya justru terletak pada “ mengubah “ siswa tak berminat menjadi
bersemangat belajar. “ Mengubah” siswa cerdas yang acuh tak acuh menjadi
bersemangat belajar.
B.
JENIS DAN SIFAT MOTIVAS
Motivasi, sebagai kekuatan mental individu, memiliki
tingkat-tingkat.Para ahli ilmu jiwa mempunyai pendapat yang berbeda tentang
tingkat kekuatan tersebut.Perbedaan pendapat tersebut umumnya didasarkan pada
penelitian tentang perilaku belajar pada hewan.Meskipun mereka berbeda pendapat
tentang tingkat kekuatannya, tetapi mereka umumnya sependapat bahwa motivasi
tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (i) motivasi primer, dan (ii) motivasi
sekunder.
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada
motif-motif dasar.Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis
atau jasmani manusia.Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Sebagai
illustrasi, orang yang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar.Untuk
memperoleh makanan tersebut orang harus bekerja terlebih dahulu.Agar dapat
bekerja dengan baik, orang harus belajar bekerja. “ Bekerja dengan baik “
merupakan motivasi sekunder. Bila orang bekerja dengan baik, maka ia memperoleh
gaji berupa uang. Uang tersebut merupakan penguat motivasi sekunder.
Motivasi seseorang dapat bersumber dari (i) dalam diri
sendiri, yang dikenal dengan motivasi internal, dan (ii) dari luar seseorang
yang dikenal sebagai motivasi eksternal.
Disamping itu kita bisa membedakan motivasi intrinsik yang
dikarenakan orang tersebut senang melakukannya.Sebagai illustrasi, seorang
siswa membaca sebuah buku, karena ia ingin mengetahui kisah seorang tokoh,
bukan karena tugas sekolah.Motivasi memang mendorong terus, dan member energi
pada tingkah laku.Setelah siswa tersebut menamatkan sebuah buku maka ia mencari
buku lain untuk memahami tokoh yang lain.Keberhasilan membaca sebuah buku akan
menimbulkan keinginan baru untuk membaca buku yang lain.Dalam hal ini, motivasi
intrinsik tersebut telah mengarah pada timbulnya motivasi berprestasi.
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku
seseorang yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya.Orang berbuat sesuatu,
karena dorongan dari luar seperti adanya hadiah atau menghindari
hukuman.Motivasi ekstrinsik banyak dilakukan di sekolah dan di
masyarakat.hadiah dan hukuman sering digunakan untuk meningkatkan kegiatan
belajar.Jika siswa belajar dengan hasil yang sangat memuaskan maka ia aakan
mendapatkan hadiah dari guru atau orang tua.Sebaliknya jika hasil belajar tidak
baik , memperoleh nilai kurang, maka ia akan memperoleh peringatan atau hukuman
dari guru atau orang tua.Peringatan atau hukuman tersebut tidak menyenangkan
bagi siswa.Motivasi belajar meningkat, sebab siswa tidak senang memperoleh
peringatan atau hukuman dari guru. Dalam hal ini , hukuman dan juga hadiah
dapat merupakan motivasi ekstrinsik bagi siswa untuk belajar dengan
bersemangat.
C.
MOTIVASI DALAM BELAJAR
Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar.Motivasi
belajar tersebut ada yang intrinsik dan ada yang ekstrinsik.Penguatan
motivasi-motivasi belajar tersebut berada ditangan para guru/pendidik dan
anggota masyarakat lain.
Penguatan motivasi belajar dari guru yang mengandung
motivasi belajar yang dikelola oleh guru dan dihayati oleh siswa dapat
dilukiskan sebagai berikut : (1) Guru adalah pendidik yang berperanan dalam
rekayasa pedagogis.Guru bertindak membelajarkan siswa yang memiliki motivasi
instrinsik. (2) Siswa adalah pebelajar yang paling berkepentingan dalam
menghayati belajar.Ada siswa yang telah berkeinginan memperoleh pengalaman,
keterampilan, dan pengetahuan sejak kecil.Siswa tersebut memiliki motivasi
intrinsik. Siswa yang lain baru memiliki keinginan memperoleh pengalaman,
keterampilan, dan pengetahuan berkat teman sebayanya.Mereka ini memiliki
motivasi ekstrinsik. (3) Dalam proses belajar mengajar, guru melakukan tindakan
mendidik seperti memberi hadiah, memuji, menegur, menghukum, atau member
nasehat.Tindakan guru tersebut berarti
menguatkan motivasi intrinsik ; tindakan guru tersebut juga berarti mendorong siswa belajar, suatu
penguatan motivasi ekstrinsik. (4)
Dengan belajar yang bermotivasi, siswa memperoleh hasil belajar. (5) Dampak
pengajaran adalah hasil belajar yang segera dapat diukur, yang terwujud dalam
nilai raport, nilai ijazah, atau transkrip indeks prestasi (IP). (6) Dampak
pengiring adalah unjuk kerja siswa setelah mereka lulus ujian atau merupakan
transfer hasil belajar di sekolah. (7) Setelah siswa lulus sekolah,
sekurang-kurangnya selesai wajib belajar sembilan tahun, maka diharapkan
mengembangkan dirilebih lanjut. (8) Dengan memprogram belajar sendiri secara
berkesinambungan, maka ia memperoleh hasil belajar atas tanggung jawab sendiri.
1.
Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
a. Cita-Cita Atau Aspirasi Siswa
b. Kemampuan Siswa
c. Kondisi Siswa
d. Kondisi Lingkungan Siswa
e. Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar Dan
Pembelajaran
f. Upaya Guru Dalam Membelajarkan Siswa
2.
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
a. Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar
b. Optimalisasi Unsur Dinamis Belajar Dan
Pembelajaran
c. Optimalisasi Pemamfaatan Pengalaman Dan
Kemampuan Siswa
d. Pengembangan Cita-Cita Dan Aspirasi Belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar