Minggu, 26 April 2015

MOTIVASI BELAJAR

MOTIVASI  BELAJAR

Setelah mempelajari materi ini, melalui kajian bahan bacaan, tanya jawab dan diskusi dengan dosen serta teman-teman sekelas, anda diharapkan mampu :
1.    Merumuskan dengan kata-kata sendiri pengertian motivasi
2.    Mengidentifikasi jenis motivasi belajar siswa
3.    Mengupayakan peningkatan motivasi belajar siswa


Latar Belakang
Pak Ahmad adalah guru SMP dan menjadi wali kelas IX sebuah SMP di kota B.Ia memiliki catatan tentang perilaku belajar siswa SMP.Catatan tersebut merupakan hasil pengamatan, wawancara dengan siswa dan orang tua serta kutipan hasil belajar dari guru lain.
Dari catatan tersebut, Pak Ahmad menarik kesimpulan sementara sebagai berikut. Pertama , ada siswa yang tampak segan belajar, karena tidak mengetahui kegunaan mata pelajaran sekolah.Hasil belajar siswa tersebut tergolong rendah.Setelah guru member informasi tentang kegunaan mata pelajaran, siswa tersebut mengubah perilaku belajarnya.Siswa tampak rajin, memusatkan perhatian pada pelajaran, dan pada akhir semester hasil belajarnya tergolong baik. Kedua, ada siswa yang tampak segan belajar, karena urusan pergaulan dengan teman sekelasnya, dan urusan dengan keluarganya.Hasil belajar siswa tersebut menurun menjadi sedang.Setelah guru menghubungi teman sekolah dan keluarga siswa tersebut, siswa tersebut merubah perilaku belajarnya.Siswa tersebut tampak belajar dengan penuh semangat.Hasil belajarnya menjadi sangat baik. Ketiga, ada siswa yang rajin dan bersemangat belajar tinggi.Padahal siswa tersebut juga mengalami keadaan yang mengganggu konsentrasi belajar.Ia menggunakan kesempatan belajar dengan baik, seperti belajar di perpustakaan, dan sumber belajar lain.Hasil belajarnya sangat baik, karena bersemangat belajar tinggi.

Dari catatan pengalaman guru tersebut, tampaknya guru perlu memperhatikan kondisi ekstern belajar dan kondisi intern siswa yang belajar.

A.   MOTIVASI DAN PENTINGNYA MOTIVASI
Ketiga peristiwa tersebut di atas menunjukkan peranan siswa dan guru dalam kegiatan belajar. Peristiwa pertama, siswa segan belajar, karena tidak mengetahui kegunaan mata pelajaran di sekolah.Siswa ini bermptivasi rendah, karena kurang memperoleh informasi.Peristiwa kedua, motivasi belajar siswa mwnurun karena gangguan ekstern belajar.Pada kedua peristiwa tersebut , motivasi belajar siswa menjadi lebih baik, setelah guru mengubah kondisi ekstern belajar siswa. Peristiwa ketiga, siswa memiliki motivasi belajar tingg.Walaupun guru tidak membantu siswa, tetrapi siswa mampu mengatasi gangguan dan hambatan belajarnya.

1.    Pengertian Motivasi
Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar.Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber.Timbul pertanyaan-pertanyaan seperti (i) kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar siswa, (ii) berapa lama kekuatan tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar, dan (iii) dapatkah kekuatan tersebut dipelihara ?
Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar.Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan, (ii) dorongan, dan (iii) tujuan.Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Tjuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu.Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar.

2.    Pentingnya Motivasi dalam Belajar
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut : (1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir, (2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya, (3) Mengarahkan kegiatan belajar, (4) Membesarkan semangat belajar, (5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja ( disela-selanya adalah istirahat atau bermain ) yang berkesinambungan ; individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.
Motivasi belajar juga perlu diketahui oleh seorang guru.Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermamfaat bagi guru, yakni, (1) Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil; (2) Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam-ragam, (3) Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran, (4) Memberi peluang guru untuk “ unjuk kerja “ rekayasa pedagogis.
Tugas guru adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil. Tantangan profesionalnya justru terletak pada “ mengubah “ siswa tak berminat menjadi bersemangat belajar. “ Mengubah” siswa cerdas yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar.

B.    JENIS DAN SIFAT MOTIVAS
Motivasi, sebagai kekuatan mental individu, memiliki tingkat-tingkat.Para ahli ilmu jiwa mempunyai pendapat yang berbeda tentang tingkat kekuatan tersebut.Perbedaan pendapat tersebut umumnya didasarkan pada penelitian tentang perilaku belajar pada hewan.Meskipun mereka berbeda pendapat tentang tingkat kekuatannya, tetapi mereka umumnya sependapat bahwa motivasi tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (i) motivasi primer, dan (ii) motivasi sekunder.
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar.Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Sebagai illustrasi, orang yang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar.Untuk memperoleh makanan tersebut orang harus bekerja terlebih dahulu.Agar dapat bekerja dengan baik, orang harus belajar bekerja. “ Bekerja dengan baik “ merupakan motivasi sekunder. Bila orang bekerja dengan baik, maka ia memperoleh gaji berupa uang. Uang tersebut merupakan penguat motivasi sekunder.
Motivasi seseorang dapat bersumber dari (i) dalam diri sendiri, yang dikenal dengan motivasi internal, dan (ii) dari luar seseorang yang dikenal sebagai motivasi eksternal.
Disamping itu kita bisa membedakan motivasi intrinsik yang dikarenakan orang tersebut senang melakukannya.Sebagai illustrasi, seorang siswa membaca sebuah buku, karena ia ingin mengetahui kisah seorang tokoh, bukan karena tugas sekolah.Motivasi memang mendorong terus, dan member energi pada tingkah laku.Setelah siswa tersebut menamatkan sebuah buku maka ia mencari buku lain untuk memahami tokoh yang lain.Keberhasilan membaca sebuah buku akan menimbulkan keinginan baru untuk membaca buku yang lain.Dalam hal ini, motivasi intrinsik tersebut telah mengarah pada timbulnya motivasi berprestasi.
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya.Orang berbuat sesuatu, karena dorongan dari luar seperti adanya hadiah atau menghindari hukuman.Motivasi ekstrinsik banyak dilakukan di sekolah dan di masyarakat.hadiah dan hukuman sering digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar.Jika siswa belajar dengan hasil yang sangat memuaskan maka ia aakan mendapatkan hadiah dari guru atau orang tua.Sebaliknya jika hasil belajar tidak baik , memperoleh nilai kurang, maka ia akan memperoleh peringatan atau hukuman dari guru atau orang tua.Peringatan atau hukuman tersebut tidak menyenangkan bagi siswa.Motivasi belajar meningkat, sebab siswa tidak senang memperoleh peringatan atau hukuman dari guru. Dalam hal ini , hukuman dan juga hadiah dapat merupakan motivasi ekstrinsik bagi siswa untuk belajar dengan bersemangat.

C.    MOTIVASI DALAM BELAJAR
Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar.Motivasi belajar tersebut ada yang intrinsik dan ada yang ekstrinsik.Penguatan motivasi-motivasi belajar tersebut berada ditangan para guru/pendidik dan anggota masyarakat lain.
Penguatan motivasi belajar dari guru yang mengandung motivasi belajar yang dikelola oleh guru dan dihayati oleh siswa dapat dilukiskan sebagai berikut : (1) Guru adalah pendidik yang berperanan dalam rekayasa pedagogis.Guru bertindak membelajarkan siswa yang memiliki motivasi instrinsik. (2) Siswa adalah pebelajar yang paling berkepentingan dalam menghayati belajar.Ada siswa yang telah berkeinginan memperoleh pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan sejak kecil.Siswa tersebut memiliki motivasi intrinsik. Siswa yang lain baru memiliki keinginan memperoleh pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan berkat teman sebayanya.Mereka ini memiliki motivasi ekstrinsik. (3) Dalam proses belajar mengajar, guru melakukan tindakan mendidik seperti memberi hadiah, memuji, menegur, menghukum, atau member nasehat.Tindakan guru tersebut berarti  menguatkan motivasi intrinsik ; tindakan guru tersebut juga  berarti mendorong siswa belajar, suatu penguatan motivasi ekstrinsik.  (4) Dengan belajar yang bermotivasi, siswa memperoleh hasil belajar. (5) Dampak pengajaran adalah hasil belajar yang segera dapat diukur, yang terwujud dalam nilai raport, nilai ijazah, atau transkrip indeks prestasi (IP). (6) Dampak pengiring adalah unjuk kerja siswa setelah mereka lulus ujian atau merupakan transfer hasil belajar di sekolah. (7) Setelah siswa lulus sekolah, sekurang-kurangnya selesai wajib belajar sembilan tahun, maka diharapkan mengembangkan dirilebih lanjut. (8) Dengan memprogram belajar sendiri secara berkesinambungan, maka ia memperoleh hasil belajar atas tanggung jawab sendiri.

1.    Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
a.    Cita-Cita Atau Aspirasi Siswa
b.    Kemampuan Siswa
c.     Kondisi Siswa
d.    Kondisi Lingkungan Siswa
e.    Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar Dan Pembelajaran
f.     Upaya Guru Dalam Membelajarkan Siswa
2.    Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
a.    Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar
b.    Optimalisasi Unsur Dinamis Belajar Dan Pembelajaran
c.     Optimalisasi Pemamfaatan Pengalaman Dan Kemampuan Siswa

d.    Pengembangan Cita-Cita Dan Aspirasi Belajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar